Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor (gigitan nyamuk) Aedes aegyti. Di Indonesia DBD sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Salah satu upaya pengendalian vektor yang dilakukan pemerintah adalah pemberantasan vektor (larva) dengan penggunaan larvasida sintesis maupun alami. Daun singkong merupakan salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai larvasida alami karena mengandung senyawa toksik berupa saponin dan flavonoid bagi serangga khususnya larva nyamuk Aedes aegyti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari serbuk daun singkong terhadap pertumbuhan larva Aedes aegyti. Penelitian bersifat true eksperiment dengan rancangan posttest only with control group design. Digunakan serbuk daun singkong ukuran 0,177mm (mesh 80) dan 85 larva Aedes aegyti instar II yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol negatif (akuades), satu kelompok positif (temofos) serta lima kelompok perlakuan yaitu 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% yang masing-masing kelompok berisi 5 larva. Penelitian ini dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji Regresi Linear, Uji One Way ANOVA serta dilanjutkan ke uji Least Significant Difference (LSD). Hasil. Serbuk daun singkong terbukti dapat membunuh larva Aedes aegyti dengan konsentrasi paling efektif adalah 5%. Penelitian lebih lanjut diperlukan khususnya dalam meneliti semua daun singkong yang ada diberbagai daerah serta pengolahan serbuk daun singkong tersebut agar tidak mempengaruhi warna air yang dikontakkan dan dapat langsung diaplikasi oleh masyarakat luas

Kata Kunci : Aedes aegyti, Larvasida Alami, Manihot esculenta Crantz

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Abdillah, Eddy. 2014. “Kasus DBD di HSU Meningkat”, (online). (http://kalsel.antaranews.com/berita/22939/kasus-dbd-di-hsu-meningkat)
  3. Diakses tanggal 26 Februari 2016
  4. Achmadi, Umar Fachmi. 2010. Manajemen Demam Berdarah Berbasis Wilayah. Jakarta : Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Kemenkes RI.
  5. Ayuningtyas, Eka Deviana. 2013. “Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Berdasarkan Karakteristik Kontainer Di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus Di Kelurahan Bangetayu Wetan Kota Semarang). Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang
  6. Denny. 2015. “Serangan DBD dan Malaria Merebak di Kalimantan Selatan”, (online). (http://www.mediaindonesia.com/news/read/21097/serangan-dbd-dan-malaria-merebak-di-kalsel/2015-12-30)
  7. Diakses tanggal 26 Februari 2016
  8. Ervina, Novi. 2014. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot utillissima Pohl) Sebagai Larvasida Aedes aegypti. Naskah Publikasi. Pontianak : Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
  9. Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun 2013 tentang Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta : Depkes RI
  10. Setyorini, D. 2005. “Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian”. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor, 27(6).
  11. Wardani, Sukma. 2009. “Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun dan Batang Serai (Andropogon nardus L.) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes aegypti”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.