Main Article Content

Abstract

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGOBATAN PENGGUNAAN SEFOTAXIM DAN SEFTRIAXON PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
COST EFFECTIVENESS COMPARISON OF CEFOTAXIM AND CEFTRIAXONE IN CHILDREN WITH TYPOID FEVER IN SULTAN AGUNG ISLAMIC HOSPITAL SEMARANG
Abdur Rosyid *, Arifin Santoso, Ivon Tanjung Andriani
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang
* rosyid@Unissula.ac.id
ABSTRAK
Demam tifoid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Salmonella typhi yaitu bakteri enterik Gram negatif, dan bersifat pathogen pada manusia. Penggunaan obat antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang digunakan adalah sefotaxim dan seftriaxon. Antibiotik golongan sefalosporin memiliki mekanisme kerja yang sama dengan antibiotik golongan penisilin, yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengobatan dan efektivitas biaya yang lebih murah antara sefotaxim dan seftriaxon pada pengobatan demam tifoid.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cost effective dari pengobatan sefotaxim dan seftriaxon pada pasien demam tifoid yang ditinjau pada lama rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan retrospektive melalui penelusuran rekam medik pasien yang menggunakan perhitungan ACER (Average Cost-Effectiveness Ratio).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh biaya obat pasien yang menggunakan sefotaxim sebesar Rp.25.909/hari dengan lama rawat inap 4,93 hari, maka total biaya langsung medis yang dikeluarkan pasien sebesar Rp.1.454.974,- sedangkan biaya obat pasien menggunakan seftriaxon sebesar Rp.55.956/hari dengan lama rawat inap 4,23 hari, maka total biaya langsung medis yang dikeluarkan pasien sebesar Rp.1.340.194,-.
Pengobatan menggunakan antibiotik Sefotaxim pada pengobatan demam tifoid anak di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang lebih Cost Efectiveness di bandingkan menggunakan antibiotik Seftriakson.
Kata Kunci : Analisis Efektivitas Biaya, Sefotaxim, ACER, Demam Tifoid,

Article Details

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Budiharto, Martuti. Koesan, Sumarto., 2008, Peranan Farmako-Ekonomi Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Dl Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Vol 4 337-340.
  3. Cita, Y.P. 2011. Bakteri Salmonella typhi dan demam tifoid. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 6(1): 42-46.
  4. Depkes RI. 2013. Sistematika Pedoman Pengendalian Penyakit Demam Tifoid. Jakarta: Direktorat Jendral
  5. ISSN- Cetak. 2541 – 3651
  6. ISSN- Online. 2548 – 3897
  7. 39
  8. Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan.
  9. Dinkes Jateng. 2011. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang : Depkes Jateng.
  10. Hilda, N dan Fariani, S. 2016. Analisis Resiko Kejadian Demam Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri dan Kebersihan Jajan Di Rumah. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Jawa Timur.
  11. Rakhman. 2009. Faktor-Faktor Resiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Demam Tifoid Pada Orang Dewasa Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
  12. Sondang S., Hindra, I. 2010. Pilihan Terapi Empiris Demam Tifoid Pada Anak : Kloramfenikol atau Seftriaxon. Vol. 11 No. 6. Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS. Dr. Cipto Mangunkusumo. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Sri Pediatri.