Main Article Content

Abstract

In current global trends, pharmacy continues tobe a more clinical and patient-oriented profession, with greater responsibility and accountability for pharmaceutical services in the clinical environment. The participation of pharmacists is very important in the implementation of pharmaceutical services in accordance with the standards in the Community Health Centres. The study aims to describe the characteristics of pharmacists in the Community Health Centers of DKI Jakarta, South Kalimantan and South Sulawesi. This type of research is descriptive and observer-designed, conducted from June to August 2024 online in community health centres in DKI Jakarta, South Kalimantan and South Sulawesi. The data were collected by distributing online questionnaires through Googleforms, with the support of HISFARKESMAS. The collected data was processed descriptively by calculating the percentage of each feature. The characteristics of 359 pharmacists in the three regions (DKI Jakarta, South Kalimantan and South Sulawesi) were females (82.45%) and men (17.55%), with respondents aged 23-30 (32.87%), 31-40 (46.52%), 41-50 (18.38%) and 51-60 (2.23%). The most recent education in the pharmacist profession (93.87%) and in strata 2 (6.13%), the number of pharmacists in one health center is 58.22% with a pharmacist, 30.08% with two pharmacists and 11.70% more than two pharmacists. The duration of working as a pharmacist is 0-2 years, 3 to 5 years (27.02%), 6 to 10 years (16.16%) and more than 10 years (29.81%).
 

Keywords

Apoteker Karakteristik Pelayanan Kefarmasian Puskesmas

Article Details

Author Biographies

Aditya Maulana Perdana Putra, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Dita Ayulia Dwi Sandi, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Okta Muthia Sari, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

 Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Difa Intannia, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Muhammad Ikhwan Rizki, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Satrio Wibowo Rahmatullah, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Herningtyas Nautika Lingga, Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia
How to Cite
Putra, A. M. P., Sandi, D. A. D., Sari, O. M., Intannia, D., Rizki, M. I., Rahmatullah, S. W., & Lingga, H. N. (2024). GAMBARAN KARAKTERISTIK APOTEKER DI PUSKESMAS WILAYAH BARAT, TENGAH, DAN TIMUR INDONESIA. Borneo Journal of Pharmascientech, 8(2), 149-156. https://doi.org/10.51817/bjp.v8i2.545

References

  1. Alfian, M., Lawuningtyas Hariadini, A., & Sidharta, B. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Pengelola Obat dengan Tingkat Ketersediaan Obat Di Puskesmas Kota Malang. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 6(1), 27–33. https://doi.org/10.21776/ub.pji.2020.006.01.5
  2. Dalton, K., & Byrne, S. (2017). Role of the pharmacist in reducing healthcare costs: current insights. Integrated Pharmacy Research and Practice, 6, 37–46. https://doi.org/10.2147/iprp.s108047
  3. Depkes, R. (2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian. http://www.albayan.ae
  4. Dewi, I. G. A. K., Phartasutema, I. A. M., & Putri, D. W. B. (2020). Gambaran Dan Kajian Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kota Denpasar Berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 Pelayanan Kefarmasian. Bali International Scientific Forum, 1(1), 48–56.
  5. Erlianti, K., Hasniah, H., & Mardiana, L. (2022). Analisis Kinerja Apoteker Dalam Pelayanan Farmasi Klinik di Puskesmas Kota Banjarmasin. Al-Ulum: Jurnal Sains Dan Teknologi, 7(1). https://doi.org/10.31602/ajst.v7i1.5882
  6. Feli, F., Pratiwi, L., & Rizkifani, S. (2022). Analisis Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Program Studi Farmasi Terhadap Swamedikasi Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 4(2), 275–286. https://doi.org/10.37311/jsscr.v4i2.14027
  7. Firmansyah, Z. (2015). Analisis Pengaruh Umur, Pendidikan, dan Upah Terhadap Produktivitas Tenaga kerja. Economic Development Analysis Journal, 4(1), 91–97.
  8. Galbraith, K., & Bates, I. (2015). Advance Practice and Specialisation in Pharmacy: Global Report (A. Bruno (ed.)). Federation Internationale Pharmaceutique (FIP). www.fip.org-fip@fip.orgwww.bug-group.com
  9. Hanggara, R. S. L., Gibran, N. C., Kusuma, A. M., & Galistiani, G. F. (2017). Pengaruh Keberadaan Apoteker terhadap Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Wilayah Kabupaten Banyumas. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(1), 67–76. https://doi.org/10.22435/jki.v7i1.5018.67-76
  10. Herman MJ, Supardi S, dan Y. Y. (2013). ( Analisis Lanjut Data Riset Fasilitas Kesehatan Nasional Tahun 2011 ) Primary Health Center and Pharmacy Practice in Health Center ). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(1), 88–98.
  11. Islam, M. S. (2018). Chapter – Basics of Pharmacy (Issue October).
  12. Kemenkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
  13. Kemenkes RI. (2019). Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. In Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
  14. KemenPAN-RB RI. (2021). Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Apoteker. Jakarta, PerMENPAN RB, 1–23.
  15. Kokane, J. V, & Avhad, P. S. (2016). Role of pharmacist in health care system. The Journal of Community Health Management, 3(1), 37–40. https://doi.org/10.5958/2394-2770.2016.00013.2
  16. Kumbadewi, L. S., Suwendra, I. W., & Susila, G. P. A. J. (2021). Pengaruh umur, pengalaman kerja, upah, teknologi dan lingkungan kerja terhadap perilaku caring perawat. E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha, 9, 8.
  17. Meilianti, S., Smith, F., Kristianto, F., Himawan, R., Ernawati, D. K., Naya, R., & Bates, I. (2022). A national analysis of the pharmacy workforce in Indonesia. Human Resources for Health, 20(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12960-022-00767-4
  18. Mukattash, T. L., Alzoubi, K. H., Abuirjie, A. M., Jarab, A. S., Abu Farha, R. K., Nusair, M. B., & McElnay, J. C. (2018). Perceptions and attitudes towards off-label dispensing for pediatric patients, a study of hospital based pharmacists in Jordan. Saudi Pharmaceutical Journal, 26(1), 20–24. https://doi.org/10.1016/j.jsps.2017.11.004
  19. Musdalipah, M., Saehu, M. S., & Asmiati. (2017). Analisis pelayanan kefarmasian di puskesmas tosiba kabupaten kolaka. Warta Farmasi, 6(2), 23–31. https://doi.org/10.31227/osf.io/dr5an
  20. Nimesh, S. (2020). The role of the pharmacist in the health care system: Current scenario in India. Borneo Journal of Pharmacy, 3(2), 84–89.
  21. Robiyanto, R., Aspian, K., & Nurmainah, N. (2019). Keberadaan Tenaga Apoteker dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Wilayah Kota Pontianak. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 6(2), 121. https://doi.org/10.25077/jsfk.6.2.121-128.2019
  22. Sarbini, Sunyoto, Alif, N. H., Elyzabeth, W., & Yulyan, C. P. (2018). Perbandingan Analisis Pengaruh Usia dan Jam Kerja pada Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Giling Sigaret Kretek Tangan di PT “G” dan PR “X.” SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik, 14(2), 30–38.
  23. Selifani, N. F., Pratiwi, H., & Mustikaningtias, I. (2022). Analisis Tingkat Pengetahuan dan Sikap Apoteker terhadap Obat Generik di Wilayah Kabupaten Banyumas. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 7(2), 223. https://doi.org/10.20961/jpscr.v7i2.57939
  24. Setiawan, D., Ningsih, D., & Handayani, S. R. (2023). Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Puskesmas Nawangan Pacitan. Journal of Islamic Pharmacy, 7(2), 79–85. https://doi.org/10.18860/jip.v7i2.17439
  25. Siskayani, H., Suparman, R., Mamlukah, M., & Wahyuniar, L. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Tenaga Kefarmasian Dalam Melaksanakan Prosedur Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2022. Journal of Midwifery Care, 3(01), 44–53. https://doi.org/10.34305/jmc.v3i01.600
  26. Susyanty, A. L., Yuniar, Y., J. Herman, M., & Prihartini, N. (2020). Kesesuaian Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 30(1), 65–74. https://doi.org/10.22435/mpk.v30i1.2062