Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan antibiotik yang tidak rasional meningkatkan risiko resistensi, yang menyebabkan lamanya rawat inap (LOS) di rumah sakit dan biaya perawatan yang lebih tinggi. Infeksi nosokomial umum terjadi pada operasi obstetri dan ginekologi karena prosedur invasif. Prevalensi infeksi tempat operasi adalah 10–20% pada operasi caesar di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,7% pada histerektomi di negara-negara berpenghasilan tinggi seperti AS. Kami percaya prevalensinya tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini mengevaluasi pola penggunaan antibiotik pada pasien bedah obstetri dan ginekologi menggunakan metode ATC/DDD dan DU90% dan menganalisis perbedaan LOS berdasarkan jenis dan kombinasi antibiotik di sebuah rumah sakit di Bandung, Indonesia. Metode: Data pasien dikumpulkan secara retrospektif dari Juni 2022 hingga Mei 2023. Metode ATC/DDD, standar internasional WHO, digunakan untuk mengukur penggunaan obat dan mengidentifikasi penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Metode DU90% menyoroti antibiotik yang paling sering digunakan untuk fokus pada obat-obatan yang memerlukan pemantauan. Analisis Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney diterapkan untuk analisis statistik. Hasil: Di antara 1.486 pasien, Ceftriaxone adalah antibiotik yang paling banyak digunakan (19,42 DDD/100 hari pasien), diikuti oleh Metronidazole dan Cefazolin. Ketiga antibiotik tersebut berada dalam segmen DU90%. Kombinasi antibiotik yang lebih kompleks dikaitkan dengan lama rawat inap (LOS) yang lebih panjang. LOS rata-rata terpendek adalah 3 hari dengan kombinasi Cephalosporin + Tetracycline, sedangkan yang terpanjang adalah 35 hari dengan kombinasi Cephalosporin + Nitroimidazole + Glikopeptida + Aminoglycoside. Kesimpulan: Penggunaan antibiotik yang rasional harus ditingkatkan, terutama menghindari kombinasi kompleks yang tidak perlu, untuk mengurangi resistensi, memperpendek LOS, dan menurunkan biaya.

Article Details

How to Cite
Gazali, M., Dewi Alfian, S., Melyani Puspitasari, I., & Satriasih, T. S. (2025). Evaluation of Antibiotic Use with ATC/DDD and DU90% Methods in Obstetrics and Gynecology Surgery Patients at a Hospital in Bandung. Borneo Journal of Pharmascientech, 9(1), 133-143. https://doi.org/10.59053/bjp.v9i1.640

References

  1. Frieri, M., Kumar, K., & Boutin, A. (2017). Antibiotic resistance. In Journal of Infection and Public Health (Vol. 10, Issue 4). https://doi.org/10.1016/j.jiph.2016.08.007
  2. Hasrianna, H., Annisa, N., Milanda, T., Pradipta, I. S., & Abdulah, R. (2015). Monitoring Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD dan DU90% di RSUD Abepura Jayapura, Indonesia. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 4(3).
  3. Lake, A. G., McPencow, A. M., Dick-Biascoechea, M. A., Martin, D. K., & Erekson, E. A. (2013). Surgical site infection after hysterectomy. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 209(5). https://doi.org/10.1016/j.ajog.2013.06.018
  4. Mahmudah, F., Sumiwi, S. A., & Hartini, S. (2016). Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DU 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(4).
  5. Menkes RI. (2015). Permenkes RI No. 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Hukor Depkes RI.
  6. Pathak, A., Mahadik, K., Swami, M. B., Roy, P. K., Sharma, M., Mahadik, V. K., & Lundborg, C. S. (2017). Incidence and risk factors for surgical site infections in obstetric and gynecological surgeries from a teaching hospital in rural India. Antimicrobial Resistance and Infection Control, 6(1). https://doi.org/10.1186/s13756-017-0223-y
  7. Pradipta, I. S., Ronasih, E., Kartikawati, A. D., Hartanto, H., Amelia, R., Febrina, E., & Abdulah, R. (2015). Three years of antibacterial consumption in Indonesian Community Health Centers: The application of anatomical therapeutic chemical/defined daily doses and drug utilization 90% method to monitor antibacterial use. Journal of Family and Community Medicine, 22(2). https://doi.org/10.4103/2230-8229.155385
  8. Sudijono S., Supeno, E., Murniati, D., & Rachman, D. (2018). Pedoman teknis pengelolaan lingkungan rumah sakit dalam pencegahan infeksi nosokomial. Nomor 75 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 5530 ).
  9. Telles, J. P., Cieslinski, J., Gasparetto, J., & Tuon, F. F. (2019). Efficacy of Ceftriaxone 1 g daily Versus 2 g daily for The Treatment of Community-Acquired Pneumonia: A Systematic Review with Meta-Analysis. In Expert Review of Anti-Infective Therapy (Vol. 17, Issue 7). https://doi.org/10.1080/14787210.2019.1627872
  10. Van Den Bosch, C. M. A., Hulscher, M. E. J. L., Akkermans, R. P., Wille, J., Geerlings, S. E., & Prins, J. M. (2017). Appropriate antibiotic use reduces length of hospital stay. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 72(3). https://doi.org/10.1093/jac/dkw469